Monday, 3 March 2014

Dikira Tidur Tukang Bangunan Tewas di Belakang Sekolah

Minggu, 2 Maret 2014 22:20 WITA
Dikira Tidur Tukang Bangunan Tewas di Belakang SekolahPOS KUPANG/JUMAL HAUTEAS
Jenazah Markus Lengari saat di balik oleh anggota tim Identifikasi Polres TTU, Sabtu (1/3/2014), untuk mengidentifikasi kondisi tubuh korban. 
 
POS KUPANG.COM, KEFAMENANU -- Markus Lengari (26), seorang tukang bangunan, Sabtu (1/3/2014), ditemukan tewas di belakang gedung Sekolah Dasar (SD) GMIT Oetalus, Kelurahan Oelami, Kecamatan Bikomi Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).
Markus, warga Kelurahan Bansone, Kecamatan kota Kefamenanu, ditemukan tak bernyawa lagi oleh Deki Nubatonis, siswa Kelas IV SD GMIT Oetalus, sekitar pukul 06.40 Wita.   Di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Deki kemudian memberitahukan kepada temannya. Informasi penemuan mayat Markus dilanjutkan kepada orangtua mereka di rumah yang tidak jauh dari tempat penemuan mayat Markus. Orangtua Deki dan beberapa warga melaporkan penemuan mayat Markus  kepada pihak kepolisian.
Kepada Pos Kupang Deki Nubatonis menuturkan, ia saat itu hendak ke sekolah. Sebelum sampai di sekolah, ia melihat ada tubuh orang yang dikira sedang tidur di belakang sekolahnya. Karena itu, ia menyampaikan kepada salah seorang temannya, lalu keduanya menyampaikan kepada orangtua mereka.
"Saya belum sampai di sekolah, saya lihat ada orang tidur di belakang sekolah. Saya kasih tahu teman dan orang tua di rumah. Setelah dilihat ternyata bukan orang tidur,
tapi sudah meninggal," ujarnya.
Deki mengatakan, ia mengetahui Markus sebagai salah satu tukang yang mengerjakan proyek rehab sekolah mereka. Tetapi, Deki mengaku tidak mengetahui persis siapa nama korban sebenarnya. "Saya biasa lihat dia (korban) di sini karena kerja sekolah
kami. Tetapi saya tidak tahu namanya," katanya.
Kapolres TTU, AKBP. Drs. I Gede Mega Suparwitha, M.Si, kepada Pos Kupang, Sabtu (1/3/2014), mengatakan, ia  mendapat laporan via telepon sekitar pukul 07.00 Wita dari masyarakat setempat mengenai  penemuan mayat di sekitar SD GMIT Oetalus.
Menindaklanjuti informasi itu, demikian Suparwitha, ia bersama Wakapolres TTU, Kompol Dede Rochmana, S.H, S.Ik, dan tim Polres TTU turun ke lokasi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Kami mendapat informasi dari masyarakat sekitar pukul 07.00 Wita, sehingga langsung turun ke TKP dan identifikasi oleh anggota tim identifikasi. Di tubuh korban tidak ditemukan  tanda-tanda kekerasan sehingga kami (polisi) bawa ke rumah sakit dan otopsi," jelasnya.
Suparwitha menyatakan, kepolisian akan bekerja  profesional untuk menuntaskan kasus ini. Namun pihaknya berharap dukungan masyarakat sekitar yang mungkin ada informasi mengenai aktivitas korban di sekitar lokasi kejadian dalam kurun waktu beberapa hari terakhir ini. Informasi itu  dapat membantu polisi menangani kasus ini.
Mengenai hasil otopsi jenazah Markus, Suparwitha mengatakan, hasilnya belum dikeluarkan oleh pihak Rumah Sakit Umum (RSU) Kefamenanu. Ia berharap hasil otopsi mayat Markus dapat memberikan petunjuk bagi polisi untuk melakukan penanganan masalah ini.
"Hasil otopsinya belum ada, tetapi jenazah korban sudah kami serahkan kembali kepada keluarga untuk dimakamkan," jelas Suparwitha.
Pantauan Pos Kupang, Sabtu (1/3/2014), jenazah Markus ditemukan tepat di belakang ruangan gedung SD GMIT Oetalus, pada ruangan paling ujung bangunan yang menghadap ke ruas jalan Kefamenanu-Eban.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, selama ini ruangan itu dipakai Markus untuk beristirahat setiap malam. Markus ditemukan dalam keadaan tertelungkup dengan tangan kirinya dalam posisi terlipat dan berada dekat paha kirinya. Tangan kanannya terentang dengan posisi kaki mengarah ke bangunan.
Markus diduga menghembuskan napas terakhir pada malam hari karena saat ditemukan tubuhnya  sudah  kaku dan  tidak dapat diperbaiki lagi kedua tangannya yang tidak berada pada posisi yang sempurna. Markus diketahui tidak bermasalah dengan orang lain, dia  berada di lokasi untuk menjaga material bangunan yang ada di lokasi sekolah itu. Pasalnya, rehab gedung sekolah itu dikerjakan oleh sanak keluarga korban. (meo)
Editor: alfred_dama
Sumber: Pos Kupang

No comments:

Post a Comment