Sunday 24 November 2013

Pentas Teater “Peni Masan Dai”,Tampil Memukau di Balai Kartini





Festival Nasional Seni Pertunjukan Indonesia 2013
 


21/11/2013 | Filed under: BERITA,SOSIAL & BUDAYA | Posted by: BEN
 
Pentas Teater "Peni Masan Dai" yang dibawakan siswa-siswi SMA Negeri 1 Adonara Barat di Balai Kartini Jakarta. (Foto : Dokumentasi Mat Ryantobi-Suara Flotim)
JAKARTA, FBC-  Teater SMA Negeri 1 Adonara Barat, Flores Timur, NTT  yang membawakan ceritra “Peni Masan Dai”, ceritra rakyat Lamaholot Flores Timur-Lembata yang berkisah tentang pengorbanan seorang perempuan,  tampil memukau penonton dalam ajang Festival Nasional Seni Pertunjukan Indonesia 2013, di Gedung Nusa Indah Teater, Balai Kartini, Jakarta. Selasa (19/11/2013) malam.
Pentas Teater “Peni Masan Dai” dibawakan siswa-siswi SMA Negeri 1 Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur, tampil di ajang Fetival Nasional,  setelah menyabet juara satu Lomba Teater tingkat kabupaten dan juara satu tingkat Provinsi NTT.
“Kami sekarang berada di sini mewakili NTT dalam Festival Nasional Seni Pertunjukan Indonesia. Kami bangga dapat mewakili NTT dalam ajang ini,” tutur Stefanus da’ Silva, anggota dari tim pendamping Kelompok teater yang juga berperan sebagai penata musik dalam penampilan di Balai Kartini.
Menurut Stefanus, sambutan yang luar biasa dari para penonton  yang hadir di Balai Kartini Jakarta, tidak lepas dari persiapan matangdari siswa dan pendamping yang sudah terjadi sejak awal perlombaan. Persiapan ini juga, menurutnya dibuktikan dengan pengakuan panitia dengan memberi predikat kepada perwakilan NTT sebagai penata artistik terbaik.
“. Kami bahagia karena banyak warga NTT yang datang dan mendukung kami malam ini. Anak-anak sudah memberikan yang terbaik. Semoga bisa lolos di tahap penilaian agar kami bisa tampil lagi,” katanya
Dia juga mengakui kehadiran di ajang Festival Nasional, tidak lepas dari dukungan penuh pemerintah  Kabupaten Flores Timur dan Pemerintah Provinsi NTT yang menanggung biaya perjalanan mereka.
“Pemerintah Provinsi membiayai 15 orang sedangkan Pemerintah Kabupaten Flores Timur membiayai 7 orang.”, kata Stefanus di Ruang Ganti Pemain seusai penampilan mereka di panggung.
Sementara  Rani, siswi kelas 2 SMA Negeri 1 Adonara Barat yang berperan sebagai “Peni” terlihat sumringah seusai tampil malam itu. Berada di antara kerabat dan kenalannya yang hadir sebagai pendukung malam itu, Rani merasa bahagia karena mendapat kesempatan memerankan seorang “Peni” dengan baik.
“Senang bisa mendapatkan peran utama karena tidak semua orang berkesempatan memerankan peran Peni”, tutur remaja asal Desa Horowura ini.
 Rani menambahkan, setelah memenangkan juara teater  tingkat provinsi, kelompok teater sekolah ini mempersiapakan diri selama lebih kurang dua bulan. “Sebelum berangkat ke Jakarta, kami mempersiapkan diri selama kurang lebih dua bulan,” tambah Rani yang di akhir penyelenggaraan Festival mendapatkan predikat Pemeran (Aktor/Aktris) terbaik dari Tim pengamat dan juri.
Peni Masan Dai
Cerita “Peni Masan Dai” sendiri adalah cerita rakyat masyarakat Lamaholot  yang berkisah tentang pengorbanan seorang perempuan Lamaholot demi kelangsungan hidup saudara-saudaranya.
Peni yang mematuhi titah Rela Wulan Tana Ekan (sebutan untuk Tuhan dalam budaya masyarakat Lamaholot) rela dikorbankan agar darahnya serta tubuhnya dapat dijadikan benih baru demi kelangsungan hidup saudara-saudaranya saat kekeringan dasyat melanda kehidupan keluarga mereka.
Cerita “Peni Masan Dai” menggambarkan besarnya nilai perempuan  di tengah masyarakat Lamaholot. Ia rela “dikorbankan”, ia rela “ditanami”, rela melakukan apa saja demi demi keberlanjutan sebuah  kehidupan.
Dalam tradisi Lamaholot perempuan  dihargai,  sebagai ibu kehidupan. karena nilai pengorbanan demi keselamatan komunitas masyarakatnya. (*Frano Padji).
Related Posts:

No comments:

Post a Comment