Monday, 3 March 2014

Dua Pemburu Liar Tewas, Barang Bukti Rusa Mati Diamankan

Minggu, 2 Maret 2014 21:45 WITA
Dua Pemburu Liar Tewas, Barang Bukti Rusa Mati Diamankanistimewa
ilustrasi 
POS KUPANG.COM, LABUAN BAJO -- Pengelola Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) sudah mengamankan barang bukti terkait kontak senjata antara tim operasi gabungan melawan warga asal Bima yang memburu rusa di Pulau Komodo.
"Kami sudah mengamankan barang bukti berupa speed boat milik tim operasi gabungan yang terdapat bekas tembakan, rusa yang sudah mati dan serpihan peluru," kata Kepala BTNK, Sustyo Iriyono, Sabtu (1/3/2014).
Dia menjelaskan, beberapa saat setelah kejadian, petugas BTNK terjun ke lokasi untuk melihat kondisi, termasuk mengamankan barang bukti.
Penanganan kasus itu, demikian Sustyo, pihaknya  menyerahkan kepada instansi yang berwenang. Selain itu, lanjut Sustyo, staf BTNK dalam hal ini polisi kehutanan yang ikut dalam tim operasi gabungan sudah dimintai keterangan, Jumat (28/2/2014).
Dari  keterangan mereka, demikian Sustyo, kuat dugaan warga asal Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), masuk kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) untuk melakukan perburuan liar rusa. Hal itu dikuatkan seekor rusa yang sudah mati di sekitar lokasi kontak senjata.
"Selama ini sudah dua kali kontak senjata. Kontak senjata pertama para pemburu liar berhasil melarikan diri. Sudah ada informasi intelijen yang mengatakan bahwa ada perburuan liar rusa di wilayah TNK," papar Sustyo.
Kapolres Manggarai Barat (Mabar), AKBP Jules Abraham Abast, S.Ik   mengatakan, pihaknya tetap meningkatkan pengamanan untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Jules membenarkan bahwa dua orang korban dari pihak pemburu liar meninggal dunia di Bima beberapa saat setelah terjadinya kontak senjata.
"Dua orang itu meninggal dunia di Bima. Belum diketahui  apakah meninggal di rumah sakit, puskesmas atau di rumahnya. Saat ini kami tetap melakukan prosedur siaga seperti biasanya. Patroli untuk pengamanan ditingkatkan dan berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya, antara lain Dandim dan Posal," kata Jules.
Jules menjelaskan, personel Brimob yang ikut dalam tim operasi gabungan itu sudah dimintai keterangannya oleh Provost Brimob. Pihaknya juga sudah melaporkan kejadian itu secara tertulis kepada Kapolda NTT di Kupang.
"Untuk personel Brimob yang ikut dalam tim operasi gabungan sudah dimintai keterangannya di Labuan Bajo oleh Provost Brimob terkait kronologi kejadian," ujarnya.
Informasi yang dihimpun Pos Kupang menyebutkan, dua orang warga Bima yang meninggal dunia sempat dilarikan ke Rumah Sakit Muhamadiyah Bima, tetapi naywa mereka tidak bisa diselamatkan. Aiman (30), menghembuskan nafasnya sekitar pukul 01.00 Wita pada Kamis (27/2/2014) malam. Sedangkan Faisal (35) meninggal dunia sekitar pukul 03.00 dini hari.
Para pemburu liar tiba di Bima sekitar pukul 23.00 Wita Kamis malam, setelah terlibat kontak senjata dengan tim operasi gabungan di TNK. Jumlah  warga yang datang berburu liar masih simpang siur. Ada yang mengatakan 10 orang, ada yang menduga tidak sampai 10 orang.
Sebelumnya diberitakan, dua orang warga Bima, NTB meninggal dunia dalam kontak senjata dengan petugas tim operasi gabungan yang terdiri  10 orang personel Brimob dan tujuh orang petugas TNK di Toro Langkoi atau Loh Belanda di Pulau Komodo bagian barat, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) pada  Kamis (27/2/2014) malam sekitar pukul 18.20 Wita. Warga Bima yang diperkirakan berjumlah 10 orang saat itu diduga hendak melakukan perburuan liar rusa-rusa di kawasan TNK.
Kepala Bagian Humas Polda NTT, AKBP Okto Riwu, dikonfirmasi Pos Kupang, Sabtu, (1/3/3014) siang mengatakan, masalah yang terjadi di Pulau Komodo masih perlu diselidiki kronologi kejadian.
"Kami  belum menerima informasi yang jelas tentang kontak senjata di TNK itu. Saya sudah kontak ke sana (Polres Manggarai Barat di Labuan Bajo), tapi belum tersambung," ujar Okto. (ser/aa)
Editor: alfred_dama
Sumber: Pos Kupang

No comments:

Post a Comment