Minggu, 24 November 2013 20:21 WITA
Kepala SMATER, Fr. M Polikarpus,
BHK, S.E, M.Pd, Sabtu (23/11/2013), foto bersama dua siswi dan guru SMATER yang
terpilih mengikuti program pertukaran pelajar dan duta Indonesia ke Amerika
Serikat (AS) pertengahan Maret 2014 melalui program SEAYLP. Program ini
dilaksanakanKedutaan Besar AS di Jakarta.
POS KUPANG.COM, MAUMERE -- Prestasi gemilang di bidang pendidikan kembali diraih
SMA Katolik Frateran Maumere (SMATER). Dua siswa dan seorang guru di sekolah
ini akan ke Amerika Serikat sebagai peserta South East Youth Leadership Program
(SEAYLP) Tahun 2014.
"Prestasi ini luar biasa. Saya
sebagai kepala sekolah merasa bangga atas terpilihnya siswi dan guru di sekolah
ini ke Amerika Serikat. Saya sudah lama bermimpi dan mimpi saya akhirnya jadi
kenyataan. Prestasi yang kami raih tentunya akan mengharumkan nama sekolah di
mata dunia internasional," kata Kepala SMATER, Fr. M Polikarpus,
BHK, S.E, M.Pd, ketika ditemui Pos Kupang di sekolah itu, Sabtu
(23/11/2013) pagi.
Fr. Poly, nama panggilannya,
mengatakan, di Amerika Serikat peserta SEAYLP belajar tentang pendidikan,
ekonomi, sosial dan budaya di negara Paman Sam tersebut. Dia menyebut siswi dan
guru SMATER yang berangkat ke AS, yakni Maria Helena Yesenia Jimmy,
Lusiana Astelia Indah Puspa Gery (lulus cadangan), dan Yohanes Sudarmo Dua
(Guru Fisika).
Dua siswi dan guru ini akan
bergabung dengan pelajar Indonesia dari Propinsi Jambi dan pelajar ASEAN
berkeliling Pulau Hawai dan Washington DC selama sebulan.
Fr. Poly menjelaskan, prestasi yang diraih siswi dan guru di sekolah ini berawal dari program Konsulat Jendral Amerika Serikat yang menghubungi SMATER untuk meminta siswa-siswi dan guru yang berprestasi di sekolah ini.
Fr. Poly menjelaskan, prestasi yang diraih siswi dan guru di sekolah ini berawal dari program Konsulat Jendral Amerika Serikat yang menghubungi SMATER untuk meminta siswa-siswi dan guru yang berprestasi di sekolah ini.
"Saya kirim 10 siswa dan tiga
guru dari SMATER. Program yang dilaksanakan Kedutaan Besar AS di Indonesia ini
dalam rangka pertukaran pelajar dan duta Indonesia ke AS melalui program SEAYLP
tahun 2014," ujar Fr. Poly.
Ia mengatakan, dirinya lalu mencari
informasi tentang program SEAYLP tahun 2014 melalui website. Setelah itu, Fr.
Poly dihubungi staf Kedubes AS untuk Indonesia di Jakarta. "Januari 2013
saya kirim enam peserta untuk ikut program YESS yang diselenggarakan Kedutaan
AS untuk Indonesia melalui Konsulat Jendral (Konjen) AS yang berkantor di
Surabaya. Program ini di bawah naungan Yayasan Bina Antar Budaya. Peserta yang
ikut program YESS mengikuti tes di Surabaya, Jawa Timur.
Kami lolos tahap pertama dan kedua.
Tahap ketiga kami tidak lolos. Rupanya kegagalan kami pada program YESS itu
membuat Kedutaan Besar AS untuk Indonesia menghubungi kami agar mengirim lagi
siswi dan guru berprestasi guna mengikuti program SEAYLP tahun 2014. Saya kirim
10 peserta dan tiga guru," tutur Fr. Poly.
Ia menjelaskan, program SEAYLP tahun
2014 yang diikuti SMATER berhasil memilih dua siswi dan satu guru guna
mengikuti program tersebut dan akan ke AS pada pertengahan Maret 2014.
"Saya sudah dihubungi Kedutaan AS di Jakarta dan telah mengirim nama siswi
dan guru yang akan berangkat ke AS. Untuk program ini hanya ada di NTT dan
Jambi. Untuk NTT, Kabupaten Sikka yang terpilih," papar Fr. Poly.
Peserta yang mengikuti program
SEAYLP tahun 2014, lanjut Fr. Poly, telah mengirim data diri dan mengisi
beberapa pertanyaan dalam Bahasa Inggris. "Pada tanggal 7 November 2013
ada staf Kedutaan Besar AS datang ke SMATER dan melakukan interview dan
wawancara. Setelah itu, beberapa hari yang lalu mereka langsung menghubungi
saya kalau ada siswi dan guru SMATER terpilih mengikuti program SEAYLP tahun
2014. Ada satu yang lulus cadangan. Jika ada yang berhalangan, maka yang lulus
cadangan akan menggantikan yang berhalangan," kata Fr. Poly.
Fr. Poly mengungkapkan, dalam apel
pagi, Sabtu (23/11/2013), dirinya telah mengumumkan secara resmi prestasi yang
diraih SMATER yang telah menembus dunia internasional dengan terpilihnya siswi
dan guru ke AS. "Saya sudah sampaikan kepada semua siswi-siswa SMATER
dalam apel pagi. Jangan takut sebab misi SMATER adalah membuat SMATER selalu
tersenyum dengan berbagai prestasi," ujar Fr. Poly.
Maria Helena Yesenia Jimmy, yang
ditemui Pos Kupang mengaku senang dan tidak bisa mengungkapkan kebahagiaan yang
ia raih. "Saya tidak percaya bisa terpilih," kata Yesenia.
Yohanes Sudarmo Dua, guru Fisika
SMATER yang ditemui mengaku tak percaya atas keberhasilan yang diraihnya.
Pasalnya, dirinya hanya guru fisika namun memiliki kemampuan berbahasa Inggris.
(ris)
Editor: alfred_dama
Sumber: Pos
Kupang