Wednesday 27 November 2013

Siswi dan Guru SMATER Maumere ke Amerika Serikat



Minggu, 24 November 2013 20:21 WITA
 Siswi dan Guru SMATER Maumere ke Amerika Serikat
Pos Kupang/Aris Ninu
Kepala SMATER, Fr. M Polikarpus, BHK, S.E, M.Pd, Sabtu (23/11/2013), foto bersama dua siswi dan guru SMATER yang terpilih mengikuti program pertukaran pelajar dan duta Indonesia ke Amerika Serikat (AS) pertengahan Maret 2014 melalui program SEAYLP. Program ini dilaksanakanKedutaan Besar AS di Jakarta. 
POS KUPANG.COM, MAUMERE -- Prestasi gemilang di bidang pendidikan kembali diraih SMA Katolik Frateran Maumere (SMATER). Dua siswa dan seorang guru di sekolah ini akan ke Amerika Serikat sebagai peserta South East Youth Leadership Program (SEAYLP) Tahun 2014.
"Prestasi ini luar biasa. Saya sebagai kepala sekolah merasa bangga atas terpilihnya siswi dan guru di sekolah ini ke Amerika Serikat. Saya sudah lama bermimpi dan mimpi saya akhirnya jadi kenyataan. Prestasi yang kami raih tentunya akan mengharumkan nama sekolah di mata dunia internasional," kata Kepala  SMATER, Fr. M Polikarpus, BHK, S.E, M.Pd, ketika ditemui Pos Kupang  di sekolah itu, Sabtu (23/11/2013) pagi.
Fr. Poly, nama panggilannya, mengatakan, di Amerika Serikat peserta  SEAYLP belajar tentang pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya di negara Paman Sam tersebut. Dia menyebut siswi dan guru SMATER yang berangkat ke AS, yakni Maria Helena Yesenia Jimmy,  Lusiana Astelia Indah Puspa Gery (lulus cadangan), dan Yohanes Sudarmo Dua (Guru Fisika).
Dua siswi dan guru ini akan bergabung dengan pelajar Indonesia  dari Propinsi Jambi dan pelajar ASEAN berkeliling Pulau Hawai dan Washington DC selama sebulan.
Fr. Poly menjelaskan, prestasi yang diraih siswi dan guru di sekolah ini berawal dari program  Konsulat Jendral Amerika Serikat yang menghubungi SMATER untuk meminta siswa-siswi dan guru yang berprestasi di sekolah ini.
"Saya kirim 10 siswa dan tiga guru dari SMATER. Program yang dilaksanakan Kedutaan Besar AS di Indonesia ini dalam rangka pertukaran pelajar dan duta Indonesia ke AS melalui program SEAYLP tahun 2014," ujar Fr. Poly.
Ia mengatakan, dirinya lalu mencari informasi tentang program SEAYLP tahun 2014 melalui website. Setelah itu, Fr. Poly dihubungi staf Kedubes AS untuk Indonesia di Jakarta. "Januari 2013 saya kirim enam peserta untuk ikut program YESS yang diselenggarakan Kedutaan AS untuk Indonesia melalui Konsulat Jendral (Konjen) AS yang berkantor di Surabaya. Program ini di bawah naungan Yayasan Bina Antar Budaya. Peserta yang ikut program YESS mengikuti tes di Surabaya, Jawa Timur.
Kami lolos tahap pertama dan kedua. Tahap ketiga kami tidak lolos. Rupanya kegagalan kami pada program YESS itu membuat Kedutaan Besar AS untuk Indonesia menghubungi kami agar mengirim lagi siswi dan guru berprestasi guna mengikuti program SEAYLP tahun 2014. Saya kirim 10 peserta dan tiga guru," tutur Fr. Poly.
Ia menjelaskan, program SEAYLP tahun 2014 yang diikuti SMATER berhasil memilih dua siswi dan satu guru guna mengikuti program tersebut dan akan ke AS pada pertengahan Maret 2014. "Saya sudah dihubungi Kedutaan AS di Jakarta dan telah mengirim nama siswi dan guru yang akan berangkat ke AS. Untuk program ini hanya ada di NTT dan Jambi. Untuk NTT, Kabupaten Sikka yang terpilih," papar Fr. Poly.
Peserta yang mengikuti program SEAYLP tahun 2014, lanjut Fr. Poly, telah mengirim data diri dan mengisi beberapa pertanyaan dalam Bahasa Inggris. "Pada tanggal 7 November 2013 ada staf Kedutaan Besar AS datang ke SMATER dan melakukan interview dan wawancara. Setelah itu, beberapa hari yang lalu mereka langsung menghubungi saya kalau ada siswi dan guru SMATER terpilih mengikuti program SEAYLP tahun 2014. Ada satu yang lulus cadangan. Jika ada yang berhalangan, maka yang lulus cadangan akan menggantikan yang berhalangan," kata Fr. Poly.
Fr. Poly mengungkapkan, dalam apel pagi, Sabtu (23/11/2013), dirinya telah mengumumkan secara resmi prestasi yang diraih SMATER yang telah menembus dunia internasional dengan terpilihnya siswi dan guru ke AS. "Saya sudah sampaikan kepada semua siswi-siswa SMATER dalam apel pagi. Jangan takut sebab misi SMATER adalah membuat SMATER selalu tersenyum dengan berbagai prestasi," ujar Fr. Poly.
Maria Helena Yesenia Jimmy, yang ditemui Pos Kupang mengaku senang dan tidak bisa mengungkapkan kebahagiaan yang ia raih. "Saya tidak percaya bisa terpilih," kata Yesenia.
Yohanes Sudarmo Dua, guru Fisika SMATER yang ditemui mengaku tak percaya atas keberhasilan yang diraihnya. Pasalnya, dirinya hanya guru fisika namun memiliki kemampuan berbahasa Inggris. (ris)
Editor: alfred_dama
Sumber: Pos Kupang

Tuesday 26 November 2013

Takut Deadlock, Rapat Paripurna Diundur



LEWOLEBA, FBC-DPRD Kabupaten Lembata takut terjadi dead lock dalam rapat pembahasan rekomendasi atas temuan tim Pansus Dugaan Penyimpangan Pelaksanaan Peraturan Perundang-undangan yang Dilakukan oleh Pemerintah Daerah dan Dugaan Proyek Bermasalah Tahun Anggaran 2012.
Hal ini disampaikan oleh beberapa anggota DPRD Lembata dalam rapat Badan Musyawarah (Banmus) DPRD dan Pemerintah untuk menjadwal ulang agenda rapat DPRD Kabupaten Lembata, Senin (25/11/2013).
Sulaiman Syarif, anggota DPRD Lembata asal Daerah Pemilihan Kedang mengusulkan agar pembahasan rekomendasi DPRD terhadap temuan tim Pansus I dan II dilakukan setelah pembahasan rancangan APBD Murni tahun 2014.

Rapat Bamus DPRD Lembata, beberapa waktu lalu. Foto: FBC/ilustrasi/Yogi Making

Dia beralasan, jika dalam Paripurna pembahasan rekomendasi DPRD Lembata terjadi deadlock, dapat mengganggu agenda rapat lainnya. Kemungkinan akan terjadi deadlock sangat besar, karena menurut Sulaiman, Lembaga DPRD seringkali membawa persoalan-persoalan pribadi masuk kedalam Paripurna.
Jaminan
Namun demikian jika Banmus memutuskan untuk paripurna Rekomendasi terhadap keputusan Pansus itu dilakukan, sebelum pembahasan APBD murni tahun 2014, maka perlu ada jaminan untuk tidak terjadi deadlock.
“Ruang untuk pembahasan rekomendasi itu bisa kita pakai saat reses. Karena kalau nanti dirapat keputusan DPRD terhadap Pansus terjadi deadlock, maka agenda rapat lain pasti terganggu. Tapi kalau mau jalan sebelum pembahasan APBD murni tahun 2014, maka harus ada jaminan dulu,” usul Sulaiman.
Alasan yang disampaikan Sulaiman diperkuat lagi oleh dua anggota Banmus lain yakni, Anton Gelat dan Linus Beseng. Senada dengan Sulaiman, Anton dan Linus mengusulkan agar paripurna rekomendasi terhadap temuan tim Pansus DPRD diundur ke pertengahan hingga akhir bulan Desember 2013.
“Kami dari pansus II berkaitan langsung dengan teman-teman Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), saya justri tidak menginginkan ada gangguan psikologis antara kita. Saya sepakat rapat rekomendasi DPRD itu dilakukan dalam masa sidang ini, tetapi ditanggal-tangal akhir bulan Desember 2013,” kata Anton Gelat.
Jika Sulaiman Syarif, Anton Gelat dan Linus Beseng takut terjadi deadlock, wakil Partai Kebangkitan Bangsa  (PKB) Servasius Suban Ladoangin justru berpendapat beda.  Menurutnya, ketakutan akan terjadi deadlock hanyalah ketakutan pribadi dan bukan menjadi sebuah alasan yang tepat.
Bagi Servas, rekomendasi DPRD terhadap temuan Pansus adalah sebuah Pekerjaan Rumah (PR) yang harus terselesaikan. Servas justru cemas jika, PR DPRD Lembata itu tidak terselesaikan dalam tahun 2013, mengingat agenda pembahasan rancangan APBD murni tahun 2014 sangat padat dan cukup memakan waktu.
Oleh karenanya, agar tidak menjadi beban DPRD di tahun 2014 mendatang, paripurna rekomendasi DPRD terhadap temuan Pansus sudah harus dilakukan sebelum pembahasan rancangan APBD murni tahun 2014.
“Kecemasan teman-teman terhadap deadlock itu tidak mungkin terjadi. DPRD harus gantelman untuk menyelesaikan PR terhadap temuan Pansus itu, sebelum pembahasan APBD tahun 2014. Kalau kita tunda sampai selesai pembahasan APBD tahun 2014, maka saya yakin akan molor dan bisa terbawa ke tahun berikut,” kata Servas.
Menunda
Terkait pendapat anggota Banmus, Ketua DPRD Lembata Yohanes Derosari yang saat itu bertindak sebagai Ketua Sidang, lebih memilih untuk menunda agenda pembahasan rekomendasi DPRD terhadap temuan Tim Pansus hingga pertenggahan bulan Desember 2013.
“Agenda pembahasan APBD 2014 sangat padat, jadi kita tunda ke pertengahan bulan Desember 2014. Ini sama sekali tidak ada pikiran untuk membangun konspirasi supaya menggagalkan rekomendasi DPRD, rekomendasi DPRD itu tanggungjawab kita, dan harus kita selesaikan dalam tahun 2013 ini,” kata Derosari.
Setelah melalui pembahasan yang cukup alot, Banmus DPRD Lembata dan utusan Pemerintah kemudian bersepakat untuk mengagendakan jadwal paripurna Rekomendasi DPRD Lembata terhadap temuan tim Pansus di tanggal 16/12/2013 mendatang.
Rapat Banmus DPRD Lembata bersama Pemerintah Kabupaten Lembata ini, dipimpin oleh Ketua DPRD Yohanes Derosari, didampingi Wakil Ketua I Hiyansintus Tibang Burin. Sementara hadir mewakili pemerintah, Sekertaris Daerah Kabupaten Lembata, Petrus Toda Atawolo bersama jajarannya. (Yogi Making)
Related Posts:

Sunday 24 November 2013

Kesulitan Air Bersih, Warga Kampung Baru Akhirnya Mendatangi DPRD Lembata



 
 

Warga Kampung Baru saat berdialog dengan DPRD Lembata, diruang kerja Ketua DPRD Lembata, Yohanes Derosari. (Foto : FBC/Yogi Making) - See more at: http://www.floresbangkit.com/2013/11/kesulitan-air-bersih-warga-kampung-baru-akhirnya-mendatangi-dprd-lembata/#sthash.RpyWUGXJ.dpuf

LEWOLEBA, FBC-Puluhan warga dusun Kampung Baru, Desa Watokobu, Kabupaten Lembata, Rabu, (20/11) mendatangi Gedung DPRD Lembata guna menyampaikan keluhan atas kesulitan air bersih.
Kehadiran puluhan warga ini diterima ketua DPRD Lembata, Yohanes Derosari, Ketua Komisi II Felisianus Corpus dan salah satu anggota DPRD Lembata Sulaiman Syarif. Sedangkan warga Kampung Baru yang datang ke DPRD didampingi mantan Anggota DPRD Lembata, Lukas Onek Narek.
Lukas Narek, demikian Lukas Onek Narek akrab disapa, dalam menyampaikan aspirasi warga mengatakan, keluhan warga tentang sulitnya mendapatkan air bersih terus saja disampaikan baik dalam kunjungan Pemerintah Kabupaten maupun saat reses anggota DPRD. Namun hingga kini belum ada sebuah tindakan konkrit dari pemerintah untuk menjawab kebutuhan warga Kampung Baru.
Dia menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga harus berjalan kaki sejauh 3 kilo meter. Kondisi seperti ini sudah terjadi sejak puluhan tahun silam ketika pertama kali warga mendiami kampung ini. Lukas meminta agar DPRD Lembata segera mendesak pemerintah untuk membangun sarana air bersih guna menjawab kebutuhan warga Kampung Baru ini.
“Kemelut air bersih sudah dialami warga sejak puluhan tahun silam, jadi kami harap DPRD selaku wakil rakyat segera mendesak pemerintah untuk membangun sarana air bersih bagi warga Kampung Baru,” kata Lukas.
Pernyataan Lukas Narek ini, lalu ditegaskan lagi oleh Ketua RT Kampung Baru, Gabriel Goran. Dia mengatakan, air bersih adalah kebutuhan vital yang harusnya menjadi prioritas untuk dijawab pemerintah.
Dijelaskannya pula bahwa, jika tak sanggup berjalan kaki sejauh 3 kilo meter untuk mendapatkan air bersih, warga terpaksa membeli air dari mobil-mobil tangki dengan harga Rp. 20 ribu per drum. 
“Untuk kebutuhan sehari-hari terpaksa kami harus beli, kalau tidak punya uang terpaksa tidak mandi. Akibatnya, banyak anak-anak kami menjadi tidak sehat. Kami minta supaya pemerintah bisa bangun sarana air bersih untuk kami,” ujar Ketua RT ini.
Atas keluhan dan aspirasi yang disampaikan, DPRD Lembata melalui Yohanes Derosari dan Felicianus Corpus menyampaikan keprihatinan dan berjanji untuk memenuhi kebutuhan air bersih untuk warga Kampung Baru ini.
Air bersih untuk warga Kampung Baru akan dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2014 mendatang, ujar 2 wakil rakyat lembata itu.
” Aspirasi masyarakat hari ini, akan kita perjuangkan dalam APBD 2014 nanti. Tetapi untuk mengatasi kesulitan ini, kita akan mencari solusi dengan mencari alternatif membuka jaringan aliran air bersih di beberapa desa terdekat, “ ujar Derosari diamini Corpus dan Sulaiman Syarif. (Yogi Making)

Related Posts:
- See more at: http://www.floresbangkit.com/2013/11/kesulitan-air-bersih-warga-kampung-baru-akhirnya-mendatangi-dprd-lembata/#sthash.RpyWUGXJ.dpuf

Astaga! Siswi SMA Diperkosa Sopir di Pantai Paris

Sabtu, 16 November 2013 23:23 WITA
Astaga! Siswi SMA Diperkosa Sopir di Pantai Paris
Net
Ilustrasi



Laporan Wartawan Pos Kupang, Aris Ninu
POS KUPANG.COM,MAUMERE -- Bunga, siswi SMA di Kota Maumere, tinggal di Desa Watu Gong, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Kamis (14/11/2013) malam, harus kehilangan kegadisannya. Ia diperkosa Yohanes Nong Laka (22), sopir angkot, di Pantai Paris, Desa Habi. Usai diperkosa, Laka berjanji menikahi Bunga.
Adegan layak sensor ini terungkap ketika orangtua Bunga menanyakan mengapa pada malam naas itu korban pulang malam hari. Kontan saja Bunga menceritakan semua yang dialaminya. Betapa kagetnya orangtua mendengar cerita Bunga.
Orangtua Bunga pun naik pitam dan  pada Jumat (15/11/2013) pagi langsung mencari Nong Laka. Tatkala ditemukan dan diinterogasi, Nong Laka mengakui perbuatannya. Saat itu juga Nong Laka dilapor  ke Polres Sikka untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Saat melapor ke polisi, Bunga datang bersama orangtuanya.
Sedangkan Nong Laka diamankan di rumah Bunga. Polisi yang mendapat laporan Bunga siang itu, menjemput Nong Laka di rumah korban di Watu Gong. Tiba di Kantor Polres Sikka, Nong Laka langsung ditahan.
Bunga pun diperiksa Penyidik PPA Polres Sikka. Kepada polisi Bunga menceritakan awalnya ia dijemput pelaku di rumah untuk jalan-jalan menggunakan sepeda motor, Kamis (14/11/2013) malam. Tak menaruh curiga Bunga mengikuti ajakan pelaku. Bunga pun dibawa ke Pantai Paris. Di pantai inilah, pelaku merayu Bunga untuk berhubungan intim.
Bunga menolak. Namun karena diancam pukul, Bunga pun pasrah dan terjadilah apa yang diinginkan pelaku. Usai 'ukur badan', pelaku menjanjikan menikahi Bunga usai tamat SMA. Janji tersebut sia-sia karena keluarga Bunga tidak terima dan melaporkan pelaku polisi. *
Editor: alfred_dama
Sumber: Pos Kupang