Jumat, 13 September 2013 16:04 WITA

POS KUPANG/DOK
Eliaser Yentji Sunur , Bupati Lembata
POS KUPANG.COM, KUPANG -- Komodo yang kini tengah
menjadi primadona dan incaran wisatawan mancanegara merupakan asset
kebanggaan NTT. Ini mesti dikelola dengan baik agar jangan sampai
menjadi aset pariwisata propinsi lain. Aspek konektifitas harus menjadi
perhatian serius sehingga Komodo memberi mamfaat untuk NTT secara
keseluruhan.
Hal ini disampaikan Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, S.T kepada wartawan di Bandara El Tari Kupang, saat hendak menuju Labuan Bajo untuk mengikuti acara puncak Sail Komodo, Kamis (12/9/2013).
Dijelaskannya, aspek pengelolaan Komodo sebagai aset pariwisata NTT, adalah dengan menggelar even-even penunjang lainnya di kabupaten lain. Dengan begitu, bisa memberi dampak bagi daerah yang bukan memiliki habitat Komodo.
Selain itu, perlu diperhatikan aspek konektifitasnya agar jangan sampai ada penerbangan dari luar langsung ke Labuan Bajo yang bisa menjadikan komodo sebagai aset pariwisata daerah lain.
"Jangan sampai komodo jadi aset pariwisatanya Bali. Makanya secara regional NTT harus memikirkan ini dengan melakukan konectifiti. Secara nasional kita semua dorong Komodo tapi secara regional kita harus dorong yang lain, supaya setelah Sail Komodo ini jangan sampai orang Bali yang dapat lebih banyak manfaat," ujarnya.
Bupati Sunur mengungkapkan, hingga saat menjelang acara puncak Sail Komodo, masih ada daerah lain di NTT yang merasa kurang memiliki komodo. Karena itu, perlu ada even-even penunjang lainnya sehingga Komodo merupakan produk utama dalam mempromosikan tempat pariwisata lain di daerah-daerah seluruh NTT.
"Ada daerah yang merasa kurang memiliki komodo karena tidak merasakan manfaatnya. Misalkan Lembata dapat apa? Lalu What next setelah Sail Komodo?" tukasnya.
Karena itu, demikian Bupati Sunur, dalam waktu dekat akan digelar even rally wisata bahari selama empat hari Lembata. "Rally wisata bahari ini untuk menggiatkan pariwisata Lembata yang akan digelar Oktober mendatang," katanya.
Lebih lanjut, Bupati Sunur mengatakan, Lembata kaya akan potensi pariwisata dan sebagai kepala daerah, ia telah mulai menggerakkan sektor pariwisata sejak awal kepemimpinannya.
"Objek wisata di Lembata sangat banyak dan bisa menunjang Komodo. Ada tradisi perburuan ikan paus, budaya rohani (jalan salib) pada bulan Mei dan Oktober yang bisa dipadukan dengan prosesi Semana Santa di Larantuka. Juga ada sauna alam dan masih banyak lagi," tukasnya. (roy)
Hal ini disampaikan Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, S.T kepada wartawan di Bandara El Tari Kupang, saat hendak menuju Labuan Bajo untuk mengikuti acara puncak Sail Komodo, Kamis (12/9/2013).
Dijelaskannya, aspek pengelolaan Komodo sebagai aset pariwisata NTT, adalah dengan menggelar even-even penunjang lainnya di kabupaten lain. Dengan begitu, bisa memberi dampak bagi daerah yang bukan memiliki habitat Komodo.
Selain itu, perlu diperhatikan aspek konektifitasnya agar jangan sampai ada penerbangan dari luar langsung ke Labuan Bajo yang bisa menjadikan komodo sebagai aset pariwisata daerah lain.
"Jangan sampai komodo jadi aset pariwisatanya Bali. Makanya secara regional NTT harus memikirkan ini dengan melakukan konectifiti. Secara nasional kita semua dorong Komodo tapi secara regional kita harus dorong yang lain, supaya setelah Sail Komodo ini jangan sampai orang Bali yang dapat lebih banyak manfaat," ujarnya.
Bupati Sunur mengungkapkan, hingga saat menjelang acara puncak Sail Komodo, masih ada daerah lain di NTT yang merasa kurang memiliki komodo. Karena itu, perlu ada even-even penunjang lainnya sehingga Komodo merupakan produk utama dalam mempromosikan tempat pariwisata lain di daerah-daerah seluruh NTT.
"Ada daerah yang merasa kurang memiliki komodo karena tidak merasakan manfaatnya. Misalkan Lembata dapat apa? Lalu What next setelah Sail Komodo?" tukasnya.
Karena itu, demikian Bupati Sunur, dalam waktu dekat akan digelar even rally wisata bahari selama empat hari Lembata. "Rally wisata bahari ini untuk menggiatkan pariwisata Lembata yang akan digelar Oktober mendatang," katanya.
Lebih lanjut, Bupati Sunur mengatakan, Lembata kaya akan potensi pariwisata dan sebagai kepala daerah, ia telah mulai menggerakkan sektor pariwisata sejak awal kepemimpinannya.
"Objek wisata di Lembata sangat banyak dan bisa menunjang Komodo. Ada tradisi perburuan ikan paus, budaya rohani (jalan salib) pada bulan Mei dan Oktober yang bisa dipadukan dengan prosesi Semana Santa di Larantuka. Juga ada sauna alam dan masih banyak lagi," tukasnya. (roy)
Berita Terkait: Sail Komodo 2013
Editor: alfred_dama
Sumber: Pos Kupang
No comments:
Post a Comment