Minggu, 15 September 2013 21:41 WITA

Net
Ilustrasi
POS KUPANG.COM, KUPANG -- Martini Maria Sani Kono
alias Tini (21), mahasiswi semester lima Jurusan Kimia FKIP Unwira
Kupang ditemukan membusuk bersama bayi di kamar kosnya di Jalan Irian
Jaya, Gang Markisa, Kelurahan Fatubesi, Kecamatan Kota Lama, Kota
Kupang, Sabtu (14/9/2013) dini hari. Diduga korban tewas setelah
mengeluarkan bayi dari rahimnya.
Pantuan Pos Kupang di tempat kejadian perkara (TKP), banyak darah berceceran di lantai kamar korban. Informasi yang dihimpun Pos Kupang, tewasnya korban baru diketahui setelah pacarnya, Alex Metkono, menemukan korban terbujur kaku bersama bayi di sebelah kiri kepala Tini.
Satu hari sebelum korban ditemukan tewas, Alex sempat memberikan obat paramex dan amoxilin, lantaran korban sementara sakit, Jumat (13/9/2013) pagi.
Setelah itu, Alex yang kuliah di PJKR FKIP Universitas PGRI Kupang langsung ke kampus membawa handphone korban. Setelah itu malam harinya Aleks menuju tempat pesta.
Sabtu dini hari sekitar pukul 03.00 Wita, Alex memiliki firasat tidak enak dengan kondisi pacarnya. Ia pun menuju kos korban yang tidak jauh dari tempat pesta.
Saat membuka pintu ia kaget karena pacarnya sudah tidak bernyawa lagi. Tubuh korban kaku dan dalam keadaan bugil di tempat tidur. Di samping sisi kiri dekat kepala korban terdapat bayi yang diperkirakan dilahirkan dalam usia kandungan enam bulan. Organ tubuh bayi itu sudah lengkap.
Saat ditemukan mulai tercium bau busuk di kamar kos tersebut. Diduga korban meninggal sejak Jumat (13/9/2013) sore. Disebut-sebut korban melakukan aborsi sendirian dan mengalami pendarahan yang hebat.
Mengetahui kondisi itu, Alex membangunkan tetangga korban. Beberapa saat kemudian warga berdatangan melihat kondisi korban dan melaporkan kasus itu ke Polres Kupang Kota. Setelah olah tempat kejadian, polisi pun membawa janazah korban ke RS Bhayangkara Kupang.
Sementara itu Ica, teman kuliah korban, yang ditemui Pos Kupang di kamar jenazah RS Bhayangkara Kupang, mengaku tidak tahu kalau korban hamil dalam beberapa bulan terakhir.
Ia pernah menanyakan kondisi perut korban yang semakin membuncit. Namun korban berdalih perutnya buncit lantaran banyak minum air es.
Wakapolres Kupang Kota, Kompol Yulian Perdana, S.iK, yang ditemui terpisah, menyatakan polisi masih memeriksa intensif Alex, pacar si korban. Pemeriksaan untuk mengungkap motif tewasnya korban. Menurut Yulian, polisi belum bisa menyimpulkan korban tewas lantaran aborsi. Fakta itu akan diketahui setelah polisi mendapatkan hasil visum dan otopsi dari dokter polisi RSB Kupang. (aly)
Pantuan Pos Kupang di tempat kejadian perkara (TKP), banyak darah berceceran di lantai kamar korban. Informasi yang dihimpun Pos Kupang, tewasnya korban baru diketahui setelah pacarnya, Alex Metkono, menemukan korban terbujur kaku bersama bayi di sebelah kiri kepala Tini.
Satu hari sebelum korban ditemukan tewas, Alex sempat memberikan obat paramex dan amoxilin, lantaran korban sementara sakit, Jumat (13/9/2013) pagi.
Setelah itu, Alex yang kuliah di PJKR FKIP Universitas PGRI Kupang langsung ke kampus membawa handphone korban. Setelah itu malam harinya Aleks menuju tempat pesta.
Sabtu dini hari sekitar pukul 03.00 Wita, Alex memiliki firasat tidak enak dengan kondisi pacarnya. Ia pun menuju kos korban yang tidak jauh dari tempat pesta.
Saat membuka pintu ia kaget karena pacarnya sudah tidak bernyawa lagi. Tubuh korban kaku dan dalam keadaan bugil di tempat tidur. Di samping sisi kiri dekat kepala korban terdapat bayi yang diperkirakan dilahirkan dalam usia kandungan enam bulan. Organ tubuh bayi itu sudah lengkap.
Saat ditemukan mulai tercium bau busuk di kamar kos tersebut. Diduga korban meninggal sejak Jumat (13/9/2013) sore. Disebut-sebut korban melakukan aborsi sendirian dan mengalami pendarahan yang hebat.
Mengetahui kondisi itu, Alex membangunkan tetangga korban. Beberapa saat kemudian warga berdatangan melihat kondisi korban dan melaporkan kasus itu ke Polres Kupang Kota. Setelah olah tempat kejadian, polisi pun membawa janazah korban ke RS Bhayangkara Kupang.
Sementara itu Ica, teman kuliah korban, yang ditemui Pos Kupang di kamar jenazah RS Bhayangkara Kupang, mengaku tidak tahu kalau korban hamil dalam beberapa bulan terakhir.
Ia pernah menanyakan kondisi perut korban yang semakin membuncit. Namun korban berdalih perutnya buncit lantaran banyak minum air es.
Wakapolres Kupang Kota, Kompol Yulian Perdana, S.iK, yang ditemui terpisah, menyatakan polisi masih memeriksa intensif Alex, pacar si korban. Pemeriksaan untuk mengungkap motif tewasnya korban. Menurut Yulian, polisi belum bisa menyimpulkan korban tewas lantaran aborsi. Fakta itu akan diketahui setelah polisi mendapatkan hasil visum dan otopsi dari dokter polisi RSB Kupang. (aly)
Editor: alfred_dama
Sumber: Pos Kupang
No comments:
Post a Comment