Rabu, 2 Oktober 2013 21:25 WITA
Laporan Wartawan Pos Kupang, Feliks JangguPOS KUPANG.COM, LEWOLEBA --
Penyidik Polres Lembata,
Rabu (2/10/2013) memeriksa Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Lembata, Longginus Lega, SE bersama dengan perancang Sirkuit Motorcross,
Awaludin Lega.Pemeriksaan terhadap Kadis Pariwisata itu menyusul
musibah kematian Petrus Alfons Hita (11) di lokasi pembangunan sirkuit
motorcross untuk memeriahkan Rally Wisata Bahari Lembata per 15 Oktober
2013 mendatang.
Kadis Pariwisata diperiksa kurang lebih selama empat jam di ruang penyidikan polres Lembata. Beberapa staf kadis pariwisata juga ikut menyaksikan atasan mereka diambil keteranan oleh kepolisian.Kapolres Lembata, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Wresni Haryadi Satya Nugroho, ST kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (2/10/2013) mengatakan pemeriksaan kadis pariwisata dilakukan untuk menyelidikan kasus itu."Dimintai keterangan saja, untuk apa lubang-lubang itu digali. Saya tidak tahu lubang-lubang itu digali untuk apa," tanya kapolres Nugroho.Setelah mendapat keterangan dari kadis pariwisata, tambah kapolres baru kemudian dilakukan pengembangan dengan memeriksa orang-orang lain yang terkait masalah itu.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lembata, Longginus Lega, SE usai diperiksa mengungkapkan dirinya ditanyai banyak hal terkait hal itu, tanpa merincikan keterangan apa yang diberikannya kepada penyidik.Namun masalah teknis pembangunan sirkuit motorcross itu, Longgi Lega mengaku tidak mengetahui sama sekali. Karena design pembangunan sirkuit itu diserahkan kepada Forum Pemuda Peduli Pariwisata Lembata yang diketuai Awaludin Lega.Sedangkan terkait pembiayaan pembangunan sirkuit, Longgi Lega mengatakan dilakuka swadaya dengan menggandeng Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Pekerjaan Umum dan Pariwisata sendiri."Alat beratnya dari pariwisata, lodernya dari PU dan saya yang bantu isi BBM dan makan minum pekerja di sana. Designnya diserahkan ke forum pemuda peduli pariwisata Lembata," jelas Longgi Lega.Awaludin Lega, ketua Forum Peduli Pariwisata Lembata yang juga diperiksa polisi kepada wartawan di mapolres Lembata menjelaskan bahwa lubang-lubang yang digali itu rencananya akan ditutup kembali setelah lomba motorcross itu selesai digelar.*
Kadis Pariwisata diperiksa kurang lebih selama empat jam di ruang penyidikan polres Lembata. Beberapa staf kadis pariwisata juga ikut menyaksikan atasan mereka diambil keteranan oleh kepolisian.Kapolres Lembata, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Wresni Haryadi Satya Nugroho, ST kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (2/10/2013) mengatakan pemeriksaan kadis pariwisata dilakukan untuk menyelidikan kasus itu."Dimintai keterangan saja, untuk apa lubang-lubang itu digali. Saya tidak tahu lubang-lubang itu digali untuk apa," tanya kapolres Nugroho.Setelah mendapat keterangan dari kadis pariwisata, tambah kapolres baru kemudian dilakukan pengembangan dengan memeriksa orang-orang lain yang terkait masalah itu.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lembata, Longginus Lega, SE usai diperiksa mengungkapkan dirinya ditanyai banyak hal terkait hal itu, tanpa merincikan keterangan apa yang diberikannya kepada penyidik.Namun masalah teknis pembangunan sirkuit motorcross itu, Longgi Lega mengaku tidak mengetahui sama sekali. Karena design pembangunan sirkuit itu diserahkan kepada Forum Pemuda Peduli Pariwisata Lembata yang diketuai Awaludin Lega.Sedangkan terkait pembiayaan pembangunan sirkuit, Longgi Lega mengatakan dilakuka swadaya dengan menggandeng Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Pekerjaan Umum dan Pariwisata sendiri."Alat beratnya dari pariwisata, lodernya dari PU dan saya yang bantu isi BBM dan makan minum pekerja di sana. Designnya diserahkan ke forum pemuda peduli pariwisata Lembata," jelas Longgi Lega.Awaludin Lega, ketua Forum Peduli Pariwisata Lembata yang juga diperiksa polisi kepada wartawan di mapolres Lembata menjelaskan bahwa lubang-lubang yang digali itu rencananya akan ditutup kembali setelah lomba motorcross itu selesai digelar.*
Editor: alfred_dama
Sumber: Pos Kupang
No comments:
Post a Comment