Rabu, 23 Oktober 2013 22:55 WITA

POS KUPANG.COM, ENDE -- Kota Ende mengalami devisit listrik sebesar 7,7 Mega Waat (MW) pada malam hari ketika memasuki beban puncak serta siang hari sebesar 4,3 MW saat beban puncak menurun. Untuk mengurangi devisit listrik tersebut manajemen PLN terus berupaya menambah pusat-pusat pembangkit listrik terutama pusat pembangkit non BBM seperti PLTU Ropa yang bersumber dari batu bara maupun PLTA Dungga yang bersumber dari tenaga air.
General Manajer (GM) PT PLN Wilayah NTT, Rikard Safkaur mengatakan hal itu dalam keterangan persnya kepada wartawan di Restoran Cita Rasa, Sabtu malam (19/10/2013).
Rikard menjelaskan saat ini PT PLN bersama pemerintah terus berupaya memberdayakan berbagai energy terbaru yang baik bersumber dari tenaga panas bumi, tenaga air maupun tenaga batu bara. Khsususnya untuk wilayah Kabupaten Ende PLN kini sedang menyiapkan PLTU Ropa dan PLTA Dungga yang keduanya akan segera beroperasi dalam waktu dekat.
Khsusus untuk PLTU Ropa yang sedang menjalani uji coba diharapkan mampu menutupi kekurangan atau devisit listrik yang ada di Kota Ende saat ini bahkan tidak saja menutupi kekurangan daya listrik di wilayah Kota Ende namun juga untuk memenuhi kebutuhan listrik di wilayah Kabupaten Nagekeo dan Kabupaten Sikka. Rikard menjelaskan wilayah Kabupaten Ende memiliki berbagai potensi sumber daya alam yang bisa menghasilkan tenaga listrik seperti tenaga panas bumi maupun air. Oleh karena itu dia berharap dukungan dari masyarakat setempat karena bagaimanapun listrik yang ada apabila sudah bisa beroperasi tentu tidak dibawa keluar daerah seperti ke Jawa ataupun Bali namun dikembalikan ke masyarakat setempat. "Kini sedang dibangun tapak tower PLTU Ropa. Kita berharap adanya dukungan dari masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan tower yang ada sehingga dengan demikian PLTU dapat segera beroperasi guna melayani masyarakat Kabupaten Ende,"kata Rikard.*
Editor: alfred_dama
Sumber: Pos Kupang
No comments:
Post a Comment