Minggu, 6 Oktober 2013 23:09 WITA
Share

BMKG
Nusa Tenggara Timur
Hal ini disampaikan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kelas II Lasiana Kupang, Juli Setiyanto, S.TP melalui Kepala Seksi Observasi dan Informasi, Apolinaris S Geru, S.P, M.Si, Minggu (6/10/2013).
Menurut Geru, saat ini wilayah NTT masih dalam masa transisi atau peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Dan tentu sangat berbeda dengan tahun sebelumnya yang periode seperti sekarang masih terjadi kemarau. Dan nampak pula dengan kenaikan suhu udara.
"Memang pada beberapa daerah memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, tapi ada juga daerah sudah ada hujan lokal dan sesaat, sebagai akibat adanya angin yang membawa uap air," kata Geru. Dia menjelaskan, masa transisi musim ini biasanya ditandai dengan adanya angin atau perubahan arah angin dengan kecepatan yang berubah-ubah. Tentang masa transisi, ia megakui, masa pancarobah kemungkinan diprakirakan merata pada semua daerah di NTT, meski begitu pada beberapa daerah masuk puncak kemarau. "Sesuai prakiraan maka dengan adanya masa peralihan ini maka suhu udara maksimum akan terjadi pada bulan Oktober 2013 ini," ujarnya.
Sementara itu, sesuai data dari BMKG bahwa di beberapa daerah di NTT telah mengalami hujan dengan intensitas ringan seperti, Larantuka, Waibakul, Weetabula, Waikabubak, Bajawa, Ruteng dan Lewoleba. Sedangkan secara nasional awal musim hujan di Indonesia pada September 2013 terjadi di 71 zona Musim ( ZOM) atau 20.8 persen dari 342 ZOM, pada Oktober 2013 awal hujan terjadi di
120 ZOM atau 35.1 persen dari 342 ZOM dan awal musim hujan pada November 2013 terjadi di 98 ZOM atau 28.7 persen dari 342 ZOM.*
No comments:
Post a Comment