KUPANG.
FBC- Kepala Bagian (Kabag) Pengembangan
Sumber Daya Manusia, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Suseno Sukayono,
Kamis (21/1) lalu mengakui, potensi dan kualitas atau kadar garam dari
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terutama dari Kabupaten Nagekeo di pulau
Flores terbaik di Indonesia. Selain Nagekeo, juga dari Kabupaten Rote Ndao.
Soseno
menjelaskan, kadar garam di Nagekeo belum diproses saja sudah mencapai 96
persen apalagi jika sudah diproses.
“Belum
diproses saja kadar garamnya sudah mencapai 96 persen. Ini merupaan sebuah
potensi yang tidak dimiliki daerah lain di Indonesia dan jauh mengalahkan garam
Madura di Jawa Timur,” katanya.
Dikatakannya,
pemerintah, terutama daerah diharapkan dapat memberikan perhatian yang besar
terhadap potensi garam yang ada di NTT ini, sehingga NTT dapat menjadi
penghasil garam terbesar dan terbaik bukan hanya untuk Indonesia saja tetap
juga ntuk dunia.
Suseno
menjelaskan, berdasarkan hasil kajian Universitas Indonesia dan Universitas
Hasanudin Makasar, kadar garam terbaik di Indonesia dengan perbandingan 50 gr/1
liter air laut bahkan lebih tinggi dari Madura ada di Kabupaten Nagekeo.

Pengembangan
tambak garam di Nagekeo itu didukung dengan iklim di daerah itu yakni 8 sampai
9 bulan musim kering dan curah hujan rendah.
Untuk
diketahui, Kabupaten Nagekeo mempunyai lahan potensial pengolahan tambak garam
mencapai 2.283 ha, yang tersebar di beberapa wilayah kecamatan yaitu kecamatan
Aesesa dan Kecamatan Wolowae.
Lahan
potensial pengembangan garam di Kecamatan Aesesa terdapat di enam desa yakni
desa Maropokot, Nggolonio, Mbay ll, Tonggurambang, Nangadhero dan Aeramo.
Sedangkan
di Kecamatan Wolowae terdapat di tiga desa yakni desa Anakoli, Tendakinde dan
Totomala. (Oni)
Related
Posts:
- Disperindag NTT Uji Coba Tambak Garam Geomembran
- Petani Garam Tradisional Minta Perhatian Pemkab Sikka
- Pilkada Nagekeo, Lilin Hampir Pasti Menang
- Flores Menjadi Kantong Komoditi Terbaik
- Dari Nangalekong Rasa Asin Itu Bermula
No comments:
Post a Comment