Kamis, 7 November 2013 10:20 WITA
Laporan Wartawan Pos Kupang, Sarifah
Sifah
POS KUPANG.COM, LARANTUKA -- Camat Solor Timur, Zulkarnain, S.Sos, yang dihubungi,
Rabu (6/11/2013), mengatakan, pascakejadian, pemerintah telah mengambil
langkah-langkah guna meredam konflik agar tidak meluas. "Pertemuan para
tokoh agama merupakan solusi untuk meredam konflik," ujarnya.
Dia mengakui, situasi dan
kondisi di Solor Timur sudah mulai kondusif.
Sementara itu, pada Rabu (6/11/2013), digelar pertemuan berlangsung Gereja Wulublolong, Kecamatan Solor Timur. Pertemuan dihadiri para tokoh agama, tokoh masyarakat, pemerintah bersama TNI dan Polri. Dalam pertemuan itu disepakati peristiwa yang terjadi pada Senin (4/11) dan Selasa (5/11) merupakan yang pertama dan terakhir. "Seluruh masyarakat diminta untuk mengendalikan diri," ujar Zulkarnain.
Sementara itu, pada Rabu (6/11/2013), digelar pertemuan berlangsung Gereja Wulublolong, Kecamatan Solor Timur. Pertemuan dihadiri para tokoh agama, tokoh masyarakat, pemerintah bersama TNI dan Polri. Dalam pertemuan itu disepakati peristiwa yang terjadi pada Senin (4/11) dan Selasa (5/11) merupakan yang pertama dan terakhir. "Seluruh masyarakat diminta untuk mengendalikan diri," ujar Zulkarnain.
Wakil Ketua DPRD Flotim, Antonius HG
Hadjon, meminta pemerintah setempat melakukan tindakan pencegahan agar tidak
terjadi konflik yang lebih luas. Dan, pemerintah sesegera mungkin memobilisasi
kebutuhan dasar untuk para korban. "Pemerintah berkewajiban membantu para
korban. Langkah darurat adalah memobilisasi kebutuhan dasar para korban berupa
makanan, pakaian, obat-obatan, itu didahulukan," harapnya.
Berita Terkait: Konflik Tanah di Solor Timur
Editor: alfred_dama
Sumber: Pos
Kupang
No comments:
Post a Comment