Sunday, 12 January 2014

Diduga Korban Kekerasan, TKI Lembata Tewas Tersangkut di Pagar

Jumat, 10 Januari 2014 22:48 WITA
Diduga Korban Kekerasan, TKI Lembata Tewas Tersangkut di Pagar

Laporan Wartawan Pos Kupang, Feliks Janggu
POS KUPANG.COM, LEWOLEBA -- Sebastianus Samung Mukin (46), seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Desa Bakalerek, Kecamatan Nubatukan, Lembata, Kamis (9/1/2014), meninggal tersangkut di pagar kebun buah tempatnya bekerja di Malaysia Timur.
Diduga keluarga di Malaysia, suami dari Alberta Manak, itu mengalami kekerasan. Pada belikat lengan kiri atas memar dan tengkorak belakang kepalanya remuk. Atas dugaan kekerasan, Polisi Negara Malaysia telah mengambil keterangan empat teman kerjanya sesama orang NTT.
Sebastian meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak. Anak pertama sementara mengenyam pendidikan SMP dan anak kedua SD dan ketiga belum sekolah. Jenazah korban akan dipulangkan dengan biaya perusahaan tempatnya kerja ke kampung halamannya di Bakalerek, Nubatukan-Lembata.
Keluarga besar almarhum Sebastianus di Bakalerek masih menunggu pemulangan jenazah setelah divisum oleh dokter di rumah sakit setempat.
Informasi yang diperoleh, korban sudah siap pulang Lembata. Pakaian sudah dititip keluarga. Karena selama ini dia tinggal di kebun. Untuk maksud itu, Senin lalu dia telepon istrinya, menyampaikan maksud kepulangannya dari Malaysia.
Lewat tangisan, istri korban, Alberta Banak melukiskan curahan hati suaminya. Bahwa dia akan pulang tapi tidak membawa apa-apa. Alberta tetap menguatkan hati almarhum suaminya agar cepat pulang supaya bisa mengurus anak secara bersama-sama.
Menurut penuturan keluarga korban bahwa almarhum Sebastian bekerja di kebun buah-buahan sendirian. Tetapi hari saat kejadian kematiannya, rekan kerja sesama majikan dari pos kerja lain menemaninya bekerja.
Karena itu, teman kerja sesama orang NTT itu, diperiksa penyidik kepolisian Malaysia. Sedangkan jenazah rencananya hari ini diterbangkan dari Malaysia. Jika ditemukan adanya indikasi kematian karena pihak lain, kata Stef Tolok, ipar korban, kepolisian Malaysia agar mengusutnya tuntas. Adrianus Mukin, Kepala Desa Bakalerek, mengatakan, pemerintah daerah Lembata akan membantu menjemput jenazah di Bandara Wunopito Lewoleba. *
Editor: alfred_dama
Sumber: Pos Kupang

No comments:

Post a Comment